A. TEKNIK KERJA BANGKU
Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai
oleh seseorang dalam mengerjakan produk kriya kayu. Pekerjaan kerja
bangku penekanan pada pembuatan benda kontruksi dengan alat
tangan,dan dilakukan di bangku kerja. pekerjaan kerja bangku meliputi
pelbagai jenis kontruksi geometris, membuat geometris secara terukur,
membuat sambungan, dan merakit beberapa komponen dengan bahan
papan maupun balok kayu. Persyaratan kualitas terletak kepada
pemahaman seseorang dalam praktek kerja bangku dan pelaksanaannya
di tempat kerja yang meliputi : tingkat ketrampilan dasar penguasaaan
alat tangan , tingkat kesulitan produk yang dibuat, tingkat kepresisian
hasil karya. Untuk memperolih hasil yang presisi pekerjaan kerja bangku
biasanya dibantu dengan menggunakan alat-alat semi masinal,
disamping untuk mempercepat proses kerja. Tingkat kejelasan gambar
yang dipergunakan, kualitas peralatan baik alat potong, serut, pahat alat
penghalus sangat menentukan hasil produk Peralatan tangan untuk
kerja bangku dan kerja mesin semi masinal banyak dijumpai di pasaran .
Alat tersebut tidak hanya ditawarkan kepada pengrajin kayu atau mebel,
tetapi juga digunakan oleh masyarakat umum sebagai perlegkapan
rumah tangga, atau mungkin sebagai alat untuk mengerjakan pekerjaan
yang bersifat hobi pada waktu luang Pembelian alat tangan kayu harus
dilakukan secara teliti dengan mempertimbangkan data – data teknis
yang ada . Harga alat tangan dan mesin sangat berfariasi. Perbedaan ini
dipengaruhi oleh kwalitas dan fungsi alat tersebut.
B.Alat kerja bangku
1). Alat Pokok
Alat-alat pokok adalah perkakas yang harus disediakan dalam
sebuah bengkel kayu, karena alat ini sangat penting dan berfungsi
vital dalam pekerjaan kria dan mebel. Alat-alat pokok biasanya
berupa alat potong.
Alat potong adalah suatu perangkat yang berfungsi memotong,
membelah dan meratakan suatu benda. Jenis alat potong
tergantung pada bahan yang akan dikerjakan. Contoh: bahan kertas
dipotong dengan gunting kertas atau dengan cutter, bahan logam
dipotong dengangunting logam atau gergaji logam, dan bahan kayu
dipotong menggunakan gergaji kayu, pahat, atau ketam. Berikut
diuraikan alat potong yang digunakan dalam kerja kayu.
230
a. Gergaji Tangan
Daun gergaji dibuat dari baja bermutu tinggi yang sangat keras,
sehingga ketajaman gerigi tidak selalu diruncingkan kembali. Untuk
mengetahui spesifikasi gergaji, dapat dilihat pada daun gergaji di
dekat tangkai pegangan, yang menyebutkan jumlah gigi
perkepanjangan 25 mm.
1). Gergaji Pembelah
Gergaji pembelah adalah gergaji dengan gerigi dirancang untuk
membelah kayu.
Gergaji pembelah digunakan untuk menggergaji kayu searah jaringan
serat kayu dan mempunyai 31/2 hingga 4 pucuk gigi pada setiap
panjang 25 mm. Panjang daun antara 500 mm hingga 70 mm.
2). Gergaji Pemotong
Gergaji pemotong adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang
untuk memotong kayu.
Jenis gergaji ini digunakan untuk menyayat/memotong melintang
jaringan serat kayu dan tepi potongnya mempunyai 5 hingga 7
pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm. Panjang daun antara
550 mm hingga 700 mm.
231
3).Gergaji Khusus
Gergaji khusus adalah gergaji dengan gerigi yang dirancang khusus
(tipe, bentuk dan fungsi).
a). Gergaji punggung
Dinamakan gergaji punggung karena adanya punggung dari bahan
baja yang dipasang pada daun gergaji.
Jumlah pucuk gigi pada setiap kepanjangan 25 mm adalah 12
hingga 14. Gergaji punggung digunakan untuk pekerjaan kecil dan
halus.
Perawatan Gergaji tangan.
1). Jepitlah daun gergaji pada ragum khusus penjepit daun
gergaji.
2). Ratakan mata gergaji menggunakan kikir, dengan bantuan
blok dari kayu.
3). Jika semua pucuk gigi sudah berada dalam satu garis lurus
maka setiap gigi akan menunjukkan permukaan rata pada
puncaknya.
232
b. Pengikiran Rapi
1). Gunakan kikir gergaji tirus untuk merapikan gigi gergaji.
2). Lakukan pengikiran rapi , tangan kiri memegang ujung kikir
dan tangan kanan memegang tangkai kikir.
233
c. Penguakan
1. Gunakan alat penguak gergaji (tang).
2). Jepitlah daun gergaji pada klam gergaji.
3). Lakukan penguakan secara selang-seling (artinya satu
dikuak ke kiri satu dikuak ke kanan) deret gerigi telah
dikuak, gergaji dibalik, kemudian deret lainnya
dibengkokkan.
234
4). Penguakan harus dilakukan sedemikian hingga lebar total kirakira
satu setengah kali lebar daunnya.
d. Pengasahan/Penajaman Gigi Gergaji
1). Jepitlah daun gergaji pada klam khusus.
2). Kikirlah gigi gergaji secara berselang-seling hingga
mempunyai sudut yang tepat, diukur dari sisi daun gergaji.
Untuk gergaji pemotong sudut asah 45° dan untuk gergaji
pembelah 90°.
3). Lakukan pengasahan dari tangkai pegangan menuju ujung
daun gergaji.
4). Apabila setiap gigi yang berselangan sudah ditajamkan,
baliklah daun gergaji dalam ragum, dan tajamkan gigi gergaji
yang belum ditajamkan dengan cara yang sama seperti
pada awal pengasahan.
235
b.Pahat
Pahat, adalah peralatan yang sangat penting dalam kerja
bangku. Peralatan tersebut merupakan peralatan pokok untuk
membuat celah sambungan, melubangi dan membentuk benda
kerja. Pahat dan alat pencukil untuk memotong kayu, membuat
celah dan melubangi harus dipukul dengan palu atau malet.
Bentuk ujung pahat disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan
cara penggunaannya.
1). Jenis -jenis pahat
a). Pahat kuku kekar (fimer chisel)
Pahat ini cocok untuk berbagai macam pekerjaan.
Mata/ujung pahat sangat kokoh untuk menusuk dan
mencukil kayu. Panjang daun pahat antara 3 s.d. 38 mm,
tetapi ada juga yang panjangnya mencapai 50 mm.
Penajaman mata pahat menggunakan batu asah.
b). Pahat kuku miring (bevel-edge chisel)
Pahat ini sama dengan pahat kuku kekar, hanya kedua sisi
daun pahat dibuat miring. Pahat ini tidak perlu dipukul
dengan palu, tetapi cukup didorong dengan tangan secara
langsung. Fungsi pahat ini adalah untuk membersihkan
atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
Ukuran antara 3 s.d. 38 mm.
c). Pahat pengupas (paring chisel)
Pahat pengupas mempunyai daun pahat yang panjang.
Tujuan daun pahat dibuat panjang adalah untuk
membersihkan/merapikan bekas pemahatan pada bagian
dalam atau bagian-bagian yang lebar, sehingga posisi
236
pahat tetap rata dengan permukaan kayu. Bentuk pahat
pengupas ada dua, yaitu: pahat pengupas lurus dan pahat
pengupas bertangkai bengkok.
d). Pahat miring (skew chisel)
Pahat miring bersudut 60°. Pahat ini digunakan untuk
pemotongan halus pada serat kayu yang sulit. Ujung pahat
digunakan untuk membersihkan sudut-sudut aneh dan
janggal. Panjang daun pahat antara 12 s.d. 25 mm.
2). Bentuk gagang pahat
Banyak bentuk gagang pahat yang dapat dijumpai di
pasaran. Bentuk-bentuk tersebut disesuaikan dengan fungsi
pahat, misalnya gagang pahat kuku berbentuk bulat, gagang
pahat miring berbentuk cembung. Bahan gagang pahat
terbuat dari kayu atau plastik. Berikut contoh-contoh gagang
pahat.
237
3). Cara menyimpan pahat
Pahat perlu disimpan pada tempat khusus. Jika pahat
disimpan sembarangan akan cepat rusak dan tumpul,
karena ujung pahat akan saling bersentuhan atau terbentur
benda lain. Untuk menyimpan pahat dapat digunakan rak
magnetik atau dapat dibuatkan tempat dari dua potong kayu
yang ditempelkan pada dinding almari atau papan (contoh
gambar bawah). Beberapa pekerja melindungi ujung pahat
dengan penutup plastik sehingga walaupun pahat diletakkan
di dalamkotak, ujung pahat tetap terjaga dari sentuhan
benda lain.
e. Ketam
Ketam adalah sebuah alat perkakas yang digunakan untuk
menghaluskan, meratakan dan membentuk potongan-potongan
kayu. Ditinjau dari bahan badan ketam, ketam dibedakan
menjadi dua, yaitu: ketam badan kayu dan ketam badan logam.
Ketam badan kayu adalah ketam tradisional yang sudah sejak
dahulu dipakai oleh tukang kayu di pedesaan. Badan ketam
berbentuk segiempat dan terbuat dari kayu pilihan. Alas ketam
dibuat rata dan halus karena berfungsi sebagai penuntun mata
ketam agar penyayatan merata dan konstan. Di tengah badan
kayu dibuat berlubang segiempat untuk menempatkan mata
ketam. Ukuran tidak terstandar secara pasti namun antara 10
s.d. 50 cm. Dalam jangka waktu tertentu badan ketam harus
diganti karena mengalami keausan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar